Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Kristologi’ Category

POLIGAMI DALAM BIBEL

irenahandono.or.id, Ketika Poligami diperdebatkan antara boleh dan tidaknya, kaum feminis dan sekular memandang poligami sebagai suatu perbuatan yang menindas kaum perempuan. Yang parahnya lagi karena ketidaktahuan, mereka beranggapan poligami adalah aturan yang diciptakan Nabi Muhammad saw yang dimasukkan dalam ajaran Islam. Tapi tahukah anda bahwa praktek poligami telah ada jauh sebelum masa Rasulullah Muhammad saw dan bahkan Al-Quran menyebutkan bahwa para nabi pun berpraktek poligami.

Dalam agama kristen definisi pernikahan adalah one man one woman, satu laki-laki satu perempuan, yang artinya seorang laki-laki hanya boleh menikahi satu perempuan. Dan ini adalah pernikahan yang sah di mata gereja. “Yang disatukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia…”. Inilah (kurang lebih demikian) ucapan pastor ketika menikahkan sepasang pengantin. Yang artinya bahwa gereja tidak mengakui adanya perceraian sepasang suami istri kecuali berpisah karena kematian, hal ini terutama terjadi di gereja Katholik. Lalu jika seorang kristiani (katholik) terpaksa bercerai, maka perceraiannya tersebut tidak diakui oleh gereja. Jika kemudian dia menikah lagi dengan perempuan lain maka status pernikahan barunya inipun tidak sah menurut gereja. Dan anak-anak hasil pernikahan kedua dan seterusnya tidak berhak mendapat hak baptis dari gereja. Hal ini semua karena konsep one man one woman dan Yang disatukan oleh Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia.

Lalu bagaimana konsep poligami dalam Bibel, kitab ‘suci’ umat Kristiani ? Adakah Poligami dalam Bibel ? Ada.

Dalam Al-Quran yang kita yakini disebutkan bahwa semua nabi adalah laki-laki dan semua nabi berpraktek poligami.

Qs. Ar-Ra’d : 8. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).

Dan dalam Bible di bagian Perjanjian Lama di sebutkan bahwa Nabi Sulaiman as (Raja Salomo) mempunyai 1000 isteri.

I Raja-raja
11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.

II Samuel
5:13 Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi anak-anak lelaki dan perempuan.

Begitu pula Nabi Daud as yang juga berpraktek poligami.

I Tawarikh
3:1 Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, perempuan Karmel;
3:2 anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur; anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit;
3:3 anak yang kelima ialah Sefaca, dari Abital; anak yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isterinya itu.
3:4 Enam orang lahir bagi dia di Hebron, di mana ia memerintah tujuh tahun enam bulan lamanya; dan tiga puluh tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
3:5 Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel,
3:6 lalu Yibhar, Elisama, Elifelet,
3:7 Nogah, Nefeg, Yafia,
3:8 Elisama, Elyada dan Elifelet, sembilan orang.
3:9 Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik. Tamar ialah saudara perempuan mereka.

14:3 Daud mengambil lagi beberapa isteri di Yerusalem, dan ia memperanakkan lagi anak-anak lelaki dan perempuan.

II Tawarikh
11:21 Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya — ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.

Tidak ada larangan terhadap poligami bahkan kitab suci mereka mengatur lebih jauh tentang hak anak-anak dari hasil pernikahan pertama dan kedua.

Ulangan

21:15 “Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai
21:16 maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.
21:17 Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan.”

Maka jelas sekali bahwa saat kitab ini diturunkan, praktek poligami adalah praktek yang umum akan tetapi terjadi kesewenang-wenangan yang akhirnya perlu untuk diatur.

Keluaran

21:10 Jika tuannya itu mengambil perempuan lain, ia tidak boleh mengurangi makanan perempuan itu, pakaiannya dan persetubuhan dengan dia.

Ayat diatas mengatur tentang keadilan terhadap perempuan-perempuan yang dipoligami. Seperti yang dikatakan dalam Al-Qur?an azas dari poligami adalah adil.

Lalu bagaimana dalam Bibel Perjanjian Baru, adakah pembahasan tentang poligami ? Ada.

Matius
25:1 “Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

Ayat diatas menjadi bukti bahwa pada masa nabi Isa as (Yesus) praktek poligami juga terjadi dan bahkan menjadi hal yang sangat umum. Dan seperti dikatakan dalam Al-Qur?an diatas, menurut penelitian terbukti bahwa Yesus-pun berpoligami. Bahkan ayat berikut ini mengatur tentang perceraian. Maka hal ini bertentangan dengan sikap gereja Katholik saat ini yang menentang perceraian. Jadi apakah gereja justru menentang kitab suci mereka ?

Matius
19:8 Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”

Bagaimana pendapat gereja sekarang tentang konsep keluarga ? Ayat berikut yang biasanya menjadi sandaran kebijakan mereka, one man one woman.

I Timotius
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:12 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Mengapa ayat ini bertentangan dengan Perjanjian Lama juga Injil Matius pada Perjanjian Baru seperti yang telah disebutkan diatas ? Mari kita teliti lebih dekat bagaimana bunyi permulaan kitab I Timotius,

I Timotius
1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita,
1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.

Nah, sekarang terjawab. Mengapa bertentangan dengan ayat Bibel yang lain, karena ayat ini bukan berasal dari seorang nabi yang diutus Allah. Tapi sebuah surat tulisan Paulus untuk putranya yang bernama Timotius. Dan ini yang sekarang menjadi dasar keimanan gereja. Sungguh ironis bukan ?!

Read Full Post »